Direktur Informasi dan Komunisasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Wiryanta, mengadakan Talk Show Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka penurunan prevalensi stunting, di Kuningan FM hari Kamis (22/11/2018), dipandu oleh kang Ajun Kepsta Kuningan FM.
Dalam penjelasannya Wiryanta mengungkapkan, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada priode emas 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Tinggi badan balita stunting lebih rendah daripada standar umurnya. Ketika beranjak dewasa anak stunting rentan terhadap penyakit, kurang berprestasi di sekolah, rentan mengalami kegemukan, dan ketika dewasa lebih mudah terkena berbagai penyakit tidak menular, seperti jantung dan diabetes.
Berdasarkan data saat ini di Indonesia, prevalensi balita stunting masih berada di angka 30,8 persen (Risdesdas 2018). Walaupun telah mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013. Namun usaha strategis ini perlu di lanjutkan untuk mencapai target angka maksimum stunting dari WHO yaitu 20 persen.
Dikatakan Wiryanta, Stunting tidak hanya terjadi pada anak dari keluarga miskin tetapi juga terjadi pada anak keluarga kaya, di kota maupun di desa. Apabila kondisi tersebut terus dibiarkan, investasi apapun yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM menjadi tidak optimal.
Stunting disebabkan oleh perilaku pola asuh dan pola makan yang tidak baik, serta sanitasi yang tidak bersih dan tidak sehat. Oleh karena itu, stunting hanya bisa dicegah dengan memperbaiki pola asuh, pola makan, dan menciptakan sanitasi yang bersih dan sehat.
Agar kondisi itu terwujud, keluarga perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak. Pemerintah menyiapkan berbagai program dan aktivitas untuk mencegah stunting, antara lain merevitalisasi pos pelayanan terpadu (Posyandu) bagi sarana pendidikan gizi dan pemantauan tumbuh kembang balita, serta melatih para petugas kesehatan dan kader agar mampu mendidik masyarakat. Juga, pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil serta vitamin A, obat cacing, dan imunisasi untuk balita.
Dengan berbagai program tersebut, pemerintah menargetkan, prevalensi stunting bisa ditekan dari angka 37,2 persen pada 2013 menjadi 28 persen pada 2019.
Talk Show sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka penurunan prevalensi Stunting berlangsung interaktif, dengan antusias pendengar cukup bagus.(ureh)